Kurangkul dia dan kubiarkan air mataku membasahi bahunya.PenutupJay menyukai Chie. Bokepindo “Chie…” erangku tertahan, mataku terpejam. Ah, memang teman lebih berharga daripada pacar. Entahlah, itu urusan wanita. “Chie…” erangku tertahan, mataku terpejam. “Yang tadi itu,” kata Chie.“Chie, bagiku keperawanan itu sama saja bagi semua orang. Ah. “Chie..” desahku. “Chie..”
“Aku sayang kamu, Ray.”Kuterlentangkan tubuhnya, kuciumi buah dadanya yang telanjang, menikmati gesekan kemaluan kami yang beradu. Mengembangkan otakku untuk memperawani mereka. Aku memang malas kuliah, aku harus mengakuinya. Aku memang malas kuliah, aku harus mengakuinya. Itukah sebabnya kamu diam saja mendengar selorohanku tempo hari? Di dalam saja!” Mama Chie memanggilku masuk. Bule? Kuulurkan tanganku ke sela jeruji pagar, menarik pipinya, membuatnya mengerang, membuka pagar dan memukuli pundakku.“Ray, bagaimana menurutmu tentang keperawanan?” Ahk.
