Ancol! Diana meminta satu rokokku. Bokep indo Kemana lagi?”“Kita ke pantai saja yuk. Saat aku kembali, gerombolan Diana masih ada di sana.“Saya ke kantor dulu ya, memberikan kaset rekaman dan hasil photoku. Aku menjawabnya dengan senang hati.Terkadang pun aku bertanya padanya. Sampai pagi?”.“Iya, demi ____ (nama partai), kami rela begadang semalaman.”“Hebat.”“Mas di sini aja, Mas. Aku keluarkan ujung lidahku yang lancip lalu kujilat dengan lembut klitorisnyana. Politik? Menatapnya. aku dorong batang kemaluanku agak keras. Harapan-harapan mereka, tanggapan mereka, dan pendapat mereka. Ngantuk. Enakan selingkuh sama kamu. Hangat.“Bolehlah.” Kataku, setelah berpikir kalau besok aku tidak harus pagi-pagi ke kantor. Tangannya menggapai kemaluanku yang sudah menegang dan membesar dari tadi. Politik? Tanganku membuka kaitan BH hitamnya. Saat hendak merebahkannya, setir mobil menghalang gerakan kami. Mana lagi pantai di Jakarta ini.Aku parkirkan mobil Kijangku di pinggir pantai Ancol. Jangan mau dibohongin, cowok tu selalu begitu.”“Lho, Mas sendiri cowok.”“Makanya, aku tak




















