Tangan Hamidi dengan cepat menuangkan air ke gelas, tetapi matanya masih menatapnya. Dia hanya mengukir senyum sambil melemparkan pandangan kosong ke depan. Bokepindo mba Sal mencoba mengalihkan pembicaraan. “Alah … sudah terlambat untuk Midi. Agak malu pada awalnya, mba Sal akhirnya memegang kontol Hamidi meskipun dari luar celana. Hamidi bersikap lebih berani lagi, dengan mencoba meraba bagian bawah memek mba Sal, ada sedikit respons dari tubuh mba Sal ketika jari-jari Hamidi menyentuhnya. Hamidi 29 tahun terpesona pada Salmah wanita paruh baya pemilik kantin dimana dia bekerja. Tangan Hamidi semakin dekat dengan selangkangan mba Sal.. Rumah Midi tidak jauh kan? “Ayo kita berangkat..” ujar mba Sal setelah tiba di parkiran mobilnya. Tangan Mba Sal ke belakang tubuhnya mencari kontol Hamidi yang menekan di pantatnya. Di dalam bioskop, mereka tetap diam dan diam saja. Dia mulai menggerakkan tangannya hingga telapak tangannya sudah berada di atas paha mba Sal.




















