Desahan yang terdengar hanya desahan mereka, karena aku tak mampu mengeluarkan suara selama penis Soleh mengorek ngorek tenggorokanku. Dengan pasrah aku terus melayani mereka satu per satu sampai akhirnya mereka orgasme bersamaan. Bokep jepang “Sebentar bapak bapak, saya mau minum dulu ya”, kataku. “Pak, masa bapak tega mencampuri air minum ini lagi? Mataku terbeliak, tanganku menggenggam erat sprei kasur tempat aku aku dibantai ramai ramai, tubuhku terutama pahaku bergetar hebat menahan sakit yang luar biasa. Selagi aku bejruang beradaptasi terhadap sodokan penis si Urip ini, Soleh meraih tangan kananku, menggengamkan tanganku ke penisnya. Tak lama kemudian aku sudah tertidur pulas, setelah berhasil mengusir bayangan wajah puas orang orang yang tadi menggangbang aku. Kini tubuhku benar benar bukan milikku lagi. Tak ada keinginan untuk itu, karena sejujurnya aku tadi amat menikmati perlakuan mereka, bahkan gilanya, aku menginginkan diriku digangbang lagi seperti tadi. Urip mengingatkanku untuk kembali mengulum penisnya




















