Amei bangkit , sambil menutup lubang kemaluannya agar maniku tidak tercecer. Bokepindo Ini menambah semangatku untuk terus menggempurnya. Suatu waktu jika ada tugas ke Semarang, aku prioritaskan “ bertamu” ke alamat yang diberikan Pak Mertino.Saat yang ditunggu-tunggu tiba. Aku berusaha menyesuaikan sikap sehingga tidak kelihatan sebagai orang asing di wilayah itu. Kita harus menunggu di lobby untuk menjemputnya lalu digandeng ke kamar.Setelah masalah harga dan cara pembayaran di sepakati, aku cabut duluan ke hotel. Dia lalu memberiku alamat dan kontak personnya di kota-kota itu.“Mas mau nyoba istri tentara nggak, lagi ada nih, dia udah 3 hari nggak kemari,” kata Ambar sambil menunjuk perempuan berumur sekitar 25 tahun, ayu dan bokongnya besar. “Ngobrol aja dulu mas, kalau nggak cocok boleh cari yang lain,” kata si Mbak tadi berbisik di telingaku.Amei agak grapyak dan suasana obrolan mudah sekali cair.




















