“Iyha mas, kamu udah sampai ya??” tanya Okta balik. Bokep indo terbaru Pake tangan aja yah, Okta.., Aku berusaha menolak dengan halus. Semakin hari kini aku sering menelponnya saat istirahat kerja dan Okta orangnya sangat enak untuk diajak mengobrol. Aku mengangguk lagi. Lalu kuusap lembut rambutnya. Iya, gua janji deh, kata Okta lagi.Kami segera keluar dari ruangan, membayar ke kasir, dan meluncur ke sebuah hotel menggunakan mobilku. Kemaluanku bersih kok, Arman. Okta diam saja. Segera kuiyakan pertanyaannya itu, padahal Aku tidak bisa membedakan seperti apa Memek yang tidak montok. Sambil waitress menyiapkan ruangan, kami memesan minuman. Lagi-lagi Okta meronta. Segera tanganku mengelus dahi Okta. Kuputar wajahku memutari tokednya. Oh, Arman, Baru kamu laki-laki yang bisa memperlakukanku dengan lembut” begitu terus desahnya. Namun segera Okta menjerat bibirku di bibirnya. “Asyik juga ya, untuk melepas lelah” jawabku.
