“Mbak..” aku tercekat tak mampu meneruskan kalimatku saat ia ku lihat juga sangat terkejut melihat kehadiran ku, yang sama sekali tak di duga-duga. Tapi aku masih penasaran, kenapa begitu melihat bentuk yang menempel di pangkal paha Nenekku, ereksi di penisku semakin menjadi? Bokep mom Kesenggol lagi ya Mbak?” tanyaku sambil mencoba bangkit, meneliti tangan mana yang telah kurang ajar menyakiti payudara Mbak Sekar. “Dolan wae, ayo gek ndang cepet adus, terus melu Simbah” begitu nampak olehnya batang hidungku. Nenek benar-benar terlelap. Tapi, ini bukanlah hal mudah. Ngilu dan menyakitkan. Saat kuangsurkan benda itu ke tangannya, ia nampak terhipnotis, orang jawa bilang. Setelah agak mampu menguasai diri, meski tak sepenuhnya, kembali perhatianku ku tumpahkan ke aktivitas Nenek. “Aduuh,” jerit Kak Sekar mematahkan suara guntur yang datang hampir bersamaan. “Ah.. Kedua tangannya mulai bergerak merangkul bahuku, dan menekan tubuh mungilku ke tubuhnya. Sial benar,” tukasku menggerutu.
