“Kalau begitu ada gambar yg lebih porno lagi dong..”
“Ada, mau lihat?”
Sebelum menjawab, kuambilkan beberapa foto porno kegemaranku yg kusimpan di dalem lemari pakaianku. Bokep live Kubuka kausnya, dan aqu melihat kulit badan yg tak pernah terkena matahari itu demikian menimbulkan birahiku. Kali ini lebih panjang erangannya, semakin kuat ia memelukku dan gerakan badannya semakin tak teratur. Dan kumasukkan jari tengahnya menggapai dasar kemaluannya. “Gimana, komentar dong.”
“Ada filmnya nggak?”
“Nggak ada, tapi kalau yg asli justru ada”, kataqu sembari bergurau. Sembari kugeraygi punggungnya, lehernya, pinggangnya, pantatnya dan terakhir buah dadanya. “Mau lihat, nggak apa-apa kok untuk pelajaran aja.”
Dgn ragu-ragu ia terima juga foto-foto kategori XX, dan dilihatnya dgn cermat, entah apa yg berkecamuk di dalem hatinya aqu tak tahu, tapi terlihat ekspresinya begitu tenang sekali. Evita mulai menggerak-gerakkan pinggulnya, sampai kusentuh dasar kemaluannya yg terasa seperti benjolan yg semakin keras menyentuh-nyentuh kepala kemaluanku. Evita benar-benar puas dan sangat-sangat kelelahan.




















