Aku menengadah. Bokepindo Hmm..!” jawabku bergumam sambil memindahkan ciuman ke betis serta lutut kirinya. Ada segaris kebasahan terselip membayg di bagian tengah segitiga itu. Menarik nafas berulang kali. Bu Tiara terkejut sejenak, lalu ia tertawa manja sambil mengusap-usap rambutku. Aku menunduk kembali. Aku termangu menatap keindahan yg terpampang persis di depan mataku.“Jangan diam saja. Aku menengadah.“Kurang jelas, Thomas?” Aku mengangguk.Bu Tiara tersenyum nakal sambil mengusap-usap rambutku. Serta ketika hanya berjarak kira-kira selebar telapak tangan dari pangkal pahanya, kecupan-kecupanku berubah menjadi ciuman yg panas serta basah.Sekarang hidungku sangat dekat dgn segitiga yg menutupi pangkal pahanya. Ia selalu mengenakan blouse serta rok hitam yg agak menggantung sedikit di atas lutut.Jika sesertag berada di ruang kerjanya, diam-diam aku pun sering memansertag lekukan pinggulnya ketika ia bangkit mengambil file dari rak folder di belakangnya.
