Setelah tidak ada sehelai benangpun di tubuhku, akupun mulai menggosok gigi. Tiba-tiba muncul niat isengku, melihatku pipis saja sudah kebingungan bagaimana kalo melihatku bugil? Bokep jepang “Yang itu Riz, jilatin ‘itu’ tante”, pintaku setengah memelas. “Yang mana tante?”, katanya polos. Diapun memberikan lotion kepadaku. Kamu bisa anterin aja ga? Beda ya sama masturbasi”, jawabnya polos. Udah punya pacar?”, tanyaku. Naik terus nanti tanya aja lagi sama orang disitu”, dia memberikan penjelasan panjang lebar. Aku sempat terkejut, karena banyak sekali cairan sperma yang dikeluarkan anak kelas 2 SMP ini. “Permisi dik, mau tanya alamat ini”, sambil kutunjukkan isi SMS dari V. Tidak terlalu besar, hanya sedikit lebih panjang dari genggamanku, mungkin karena ia masih kelas 2 SMP. “Tau cara bukanya kan?”, tanyaku lagi. Dia terus menggerakkan tubuhnya maju mundur, makin lama makin cepat, sambil tangannya memegang pinggulku.“Ah..ah..ah…teerrruuus Riz….terruuusss…..aaaaahhhh”.“Tan, Faarriizz maau kke…..lluaarr….giimaannaa nihhhh…..aahhhh…ahhh?”.“Ahhh…aahhh…kkee…ahh…keeluaarinn aja Riz…aahhhhh”.Plok..plook…clooppss….cloppss…. “Yang mana tante?”, katanya




















