“Wah rugi aku dapat Iwan,” kata Nani. “Iya.. Bokeb aku.. “Ada, ehm.. Aku pun membalas dengan membelai lembut buah dada yang tampak menggairahkan itu. “Masing-masing satu aja, ini temanku baru pertama kali ke sini,” katanya. Sampai akhirnya dia menjerit
“Mass.. “Hai saya choly,” kataku memperkenalkan diri. Mas.. Kulihat Ragit memasuki kamar pertama, dan ternyata di situ adalah tempat receptionis dan seorang wanita yang sedang menulis-nulis sebuah buku (sepertinya buku administrasi).“Mbak, ada yang kosong?” tanyanya. “Oh.. masing-masing dua?” sambil melihat ke arahku. Tampaknya Erika sangat ahli dalam hal mengulum, buktinya tidak lama kemudian adik kesayanganku itu terbangun dalam keadaan siap tempur. ah.. Kemudian Erika bertanya,“Nan, kamu kamar yang mana?”
“Terserah deh, pokoknya ada kasurnya,” kata Nani. ah.. Oh iya nama saya Nani. “Lho, Nani nanti kalau ibu tahu kamu bisa dimarahi lho,” kata Putri.










