Hari itu sebenarnya adalah jadwalku untuk kembali masuk ke kantor, namun aku belum juga datang.Siang tadi Tania telah berulang kali menelphone HP-ku, namun tidak aktif. Bokeb Nia pengiinn.. Ia mengerang parau ketika sebuah ledakan besar memenuhi dirinya. Oocchh.. Kamu usapkan jemarimu di mana sekarang, ‘yang..?”Cepat-cepat Tania memindahkan tangannya, tetapi tangan itu jatuh di atas dadanya. Oh, kedua putingnya ternyata sudah mengeras. Suara dengusan, rintihan pelan dan hembusan nafas panjang saling menimpali, membuat suasana semakin romantis. Nia. Gerah sekali rasanya”, ia berujar.Naah.. Lalu aku berucap pelan,“Kita harus segera mandi lagi, nih, ‘yang.. Menumpahkan cairan-cairan hangat di telapak tanganku.Tania merasakan tubuhnya mengejang, ia mencoba terus menggosok-menggesek, tetapi rasa geli-gatal begitu intens memenuhi tubuhnya. Aku pun tak tahan lagi. Aku sangat bergelora. Ketika aku masuk ke dalamnya, Tania terkejut sejenak sambil tersenyum melihat kejantananku yang sedari tadi sudah mulai mengeras lagi.




















