Ketika kubuka mataku, dia memandangku sambil tersenyum nakal. Sebenarnya yang salah aku. Bokep hijab Aku hidup di dalam keluarga yang harmonis. Apalagi ketika aku melihat setitik noda hitam pada sprei. Pikiranku sudah jauh lebih baik sekarang. “Kok berani-beraninya orang segede dia menjerumuskan anak kecil! Sudah terangsang dari tadi ya?” Tanyanya sambil senyum-senyum mesum. Lidahnya memilin-milin klitorisku dan kadang masuk ke vaginaku dalam sekali.Erangan panjang menandakan kenikmatan yang tiada taranya. Aku terus menggodanya dgn menciumi leher dan bahunya. Aku sendiri pun menyesal menyadari kondisiku sekarang. Aku tak bisa berpikir jernih! Aku duduk di ranjang menghadap pintu sambil menunggu dia masuk. Dia diam saja ketika aku mendiamkannya. Aku sudah kehilangan keperawananku di usia ke 16 dgn cowoq yang bukan pacarku maupun suamiku! Entah sampai kapan aku bisa berhenti dari dunia gila ini?
