“Bagaimana kalau tentang reproduksi? Bokep china Dan semuanya untukmu, sayang,” jawabku, mencium bibirnya.Dan Eddy pun menyambut. Tentu saja kuiyakan. Saya hanya mau memastikan apakah kita berua masih akan mempunyai persediaan sperma yang cukup untuk kita teliti.”
“Tenang saja. Gue enggak bisa terangsang kalau gue enggak bugil. Hebat! Dengan gemas, kusingkirkan kedua tangannya.“Loe enggak usah malu-malu kucing gitu, Eddy. Tapi saya tetap menahan diri, menunggu saat yang tepat. Ketika kubuka mataku, Eddy masih saja munafik; berpura-pura tak ingin melihat padahal ingin melihat. Sambil berdiri, saya mulai melucuti celana abu-abuku beserta celana dalamku. Eddy masih tetap menyemburkan spermanya sampai pada titik penghabisan.“… Aaahhh” desahnya, penuh kenikmatan.Kini giliranku. Berhubung tubuh kami saling berdempetan, sperma kami telah bercampur dan menyatu. Langsung saja kupelintir.“.. Bahkan, karena terlalu panjang, tangannya tak sanggup menutupi kemaluannya itu. CCCROOTT!!! Oh indahnya cinta sejenis…*****EPILOG: Meskipun waktu kami lebih banyak terkuras untuk ngentot, kami tetap menyelesaikan proyek biologi kami
