Mbah Sukmo menyuruh Nyonya Restuwati masuk mendekati gentong. “Aura kharisma Nyonya tertutupi oleh tabir gelap sehingga tidak keluar. Bokep jilbab Nyonya Restuwati mendorong Sukmo rebah. Mulus, berdada montok, dan ah….ternyatatidak cuma mata sang dukun yang berbinar, penis Mbah Sukmo pun ikut memberikan sinyal soal santapan malam yang indah dari dua wanita cantik ini. Karena hasratnya yang sudah memuncak. Mbah Sukmo menuntun Nyonya Restuwati ke dipan kayu yang ada di ruangan itu dengan semua letupan birahi yang semakin tidak tertahankan. Tahan sedikit ya. Dari ujung kepalan Nyonya Restuwati yang masih terbalut jilbab kuning, dahi, hidung, bibir, leher, dan merambat ke duagundukan di dada Nyonya Restuwati. ”Din, setelah dua orang ibu-anak itu, aku mau istirahat.” ujar Mbah Sukmo dari dalam kamar prakteknya setelah memberikan susuk pada seorang pasien. Dan semua ritual ini bergantung kamu sebagai puterinya. Dan di saat peraturan bukan lagi pada nomor urut, melainkan suara terbanyak, membuat
