Berikan penis kamu sama ibu sayang, ibu ingin mencicipinya”, pinta
wanita itu sambil beranjak bangun dan menggenggam kemaluan Edo. Link bokep Sejenak ia memandang tajam ke arah televisi
besar itu lalu dengan gemas ia membanting remote TV itu ke lantai
setelah mematikan TV-nya. Dilihatnya
sang dokter meneteskan air mata, “Saya tidak bermaksud menyinggung ibu,
oh..”, Edo berusaha menenangkan perasaannya, ia memeluk tubuh sang
dokter dan memberinya beberapa belaian mesra. Cairan maninya terasa habis ia tumpahkan, sebagian di mulut
sang dokter dan sebagian lagi disiramkan di sekujur tubuh wanita itu. Dadanya masih bergetar saat merasakan kemesraan wanita itu. Setiap kali lelaki itu memintanya untuk bercinta ia hanya
melayaninya setengah hati. “Sukurlah kalau begitu, trus sekarang gimana perasaan kamu”. “Ya…,
tapi sudah hancur, tak ada harapan lagi. Demikian pula halnya dengan dokter Miranti. “Dulu pernah punya tapi…”, Edo tak melanjutkan kalimatnya. Sejenak gerakan mereka terhenti
meski Edo sedikit kecewa karena saat itu ia rasakan vagina sang dokter
sangat nikmat.




















