Namun kemudian aku tersadar kembali oleh suara Mas Agus.“Ayo dong Ndra!” pintanya. Bokeb Dan kembalilah jari-jariku bekerja. Aku merasa begitu geli. Lalu aku beranjak ke ruang keluarga dan menyalakan TV. Kubuka pintunya dan kuperosotkan celana dengan cepat lalu CD dan, ahh.. Tapi walaupun tempat tinggal kami berjauhan, keluarga kami dan paman sudah sangat dekat. “Ah.. Saat aku balikkan badan, kulihat Mas Agus sudah barada tepat di depan pintu. “Kok nggak kerasa yah, digigit aja deh!” pintanya. Mau nggak jadi tentara?” tanya pamanku masih sambil menggosok-gosokan bedak di tubuhku. Saat aku balikkan badan, kulihat Mas Agus sudah barada tepat di depan pintu. Mungkin memang aku yang beranggapan salah..“Kok belum tidur?” Tiba-tiba saja kudengar suara Mas Agus di sampingku mengagetkanku. Lalu diciuminya leherku, dielusnya tubuhku, sementara aku telah terlelap dan membisu.Lima tahun kemudian, lima tahun sebelum hari ini Mas Agus yang sudah empat tahun tak pernah lagi berkunjung
