Zet dan Abdul tertawa di belakang sana memandangi tingkah laku gadis ini yang belum bisa menerima semua ini.Kulihat selangkangannya yang ditumbuhi bulu-bulu cukup lebat. Lalu dilayangkannya bogem mentah ke perut sang gadis malang itu dengan sekuat tenaga. Bokeb Namun ini sudah menjadi keputusanku.“Hiks hiks hiks…”, suara tangisan sang gadis terdengar cukup keras. “Sebaiknya kita lepaskan saja”, kataku. Tujuan hidupku adalah ingin melihat negara itu kembali dibombardir seperti dahulu kala, ketika Nagasaki dan Hiroshima diserang bom nuklir.Aku sudah membincangkan ini dengan komunitas kami. Gadis cantik itu berteriak kesakitan, Zet lalu menampar pipinya agar gadis itu tidak berteriak lagi. “Sebaiknya kita lepaskan saja”, kataku. Amarahku muncul memang terhadap gadis Jepang.Zet dan Abdul pun menampar pantat gadis itu, puting susunya ditarik dan diplintir keras, serta rambutnya dijambak-jambak sambil menampar pipi gadis itu. Aku lihat gadis itu langsung muntah dan tak sadarkan diri. Susu gadis itu ditampar-tampar hingga kemerahan.




















