Ia susupkan tangannya ke dalam celana pendekku. Pernah aku ukur 17 cm kok Mbak, Aku berjalan mendekatinya. Bokepindo Aku terlentang di sampingnya. Badannya kejang, pelukannya kencang sekali. Hingga akupun tidak tahan lagi membendung air maniku bertahan. Aku sangat gembira bisa memuaskannya. Sebagai tindakan naluri dan refleks priaku saja. Oh, Mbak Yati, kirain siapa, Aku sengaja membiarkan kemaluanku tidak kututupi, ada perasaan bangga mempertontonkan kemaluanku disaat sedang gagahgagahnya.Dik Windu, datang kok nggak bilangbilang, bicaranya cukup tenang, seakanakan tidak melihatku aneh. Mbak Yati mengelak dengan genit meskipun sempat tersentuh juga.Dalam percakapan selama makan malam, baru kutahu bahwa dia mempunyai anak perempuan yang sedang sekolah di Sekolah Pekerja Sosial di Semarang. Kujilati benda itu, hingga Mbak Yati menjerit kecil sambil mengangkat pantatnya tinggitinggi, seakanakan menginginkan aku menjilatinya. Tidak kusangka Mbak Yati tersenyum manis, mendekatiku dan mencium bibirku.
