Aku memang terlihat sangat berbeda. Aku tidak mau nantinya berakhir di kantor security atau apa, pikirku. Bokepindo Kelvin kepengin mengantar, suatu kebetulan bahwa Jumat adalah hari liburnya, selain Selasa.Aku bukan mau belanja. Kepalaku menggeleng-geleng. Kepalaku menggeleng-geleng. Entah dia sadar atau tidak dengan suara-suara ribut yang berasal dari mulutku, aku masih berusaha untuk tidak terlalu ribut, tetapi ketika dia menghisap putingku, aku menjerit tak karuan, pada saat itulah dia merelakan tangan kirinya untuk di mulutku sebagai alat pembungkam. Aku sudah tidak peduli bahwa kami berada di tempat umum, siapa saja kapan saja orang bisa lewat dan mendengar suaraku. Kelvin kembali menjelajahi tubuhku yang barus saja tertutup, dia menciumi setiap lekuk-lekuk di tubuhku. Kami pergi ke Japanese Teppanyaki. Di sela-sela ciumannya, ternyata aku masih ingat akan gaun yang akan menutupi tubuhku di pesta besok, “Uhhh Kelvin… bajuku belum dibayar… hati-hati…” Kalimat ini malah mengingatkan dirinya bahwa aku masih




















