Tapi Anjar segera berbisik bahwa dia ingin
saya hamil dan membesarkan anak tersebut. XNXX Dan saya
sangat menikmatinya. Entah apa yang diinginkan suami saya dari dirinya.Bukan hanya nama baik rumah tangga kami yang tercoreng, tapi juga nama baik orang tua saya. Rupanya Anjar telah menurunkan
celananya tanpa sepengetahuan saya sewaktu saya masih melayang-layang.Dengan cepat Anjar menyodorkan penisnya menuju bibir vagina saya. Anjar tidak menyangka, seperti halnya saya.Saya bahkan sempat terheran pada diri saya sendiri. Dan ini yang saya tunggu.Akhirnya siasat pun diatur, apalagi golongan darah Anjar sama persis dengan suami saya. Akibatnya, saya sering berhubungan dengannya untuk mendapatkan informasi lebih
darinya.Dari sekedar menerima informasi dan meminta tolong lagi, akhirnya saya tidak dapat menahan lagi
penderitaan yang saya alami. Di satu sisi,
keinginan saya untuk hamil bisa saja terkabul.
