Aku meminumnya sedikit demi sedikit,“Ooohh.. XNXX minuman apa ini.” Ternyata label minuman ini tertulis huruf-huruf yg aku tak paham, mungkin aksara China, mungkin Jepang mungkin jg Korea. Pahaku sengaja kulebarkan, hal ini membuat Sang Kapten bertambah buas dan liar, diseruputnya klitorisku.“Ooohh.. Dgn bekal uang Rp 75.000 dan tiket kelas Ekonomi hasil hutang papaku di kantor, aku akhirnya meninggalkan desa tercinta di Kawanua.Dari desa aku menuju pelabuhan Bitung, aku harus sdh sampai di pelabuhan sebelum pukul 18:00 karena KM Ciremai jurusan Tanjung Priok berangkat jam 19:00 WIT, waktu 1 jam tentu cukup utk mencari tempat yg nyaman.Karena tiketku tdk mencantumkan nomor seat, maklum kelas ekonomi, aku berharap mendapat lapak utk menggelar tikar ukuran badanku. oooggghh.. oh teruskan..” sambil matanya terpejam-pejam.Aku jongkok, tanpa ragu kujilat dan kukulum torpedo Sang kapten, sampai terbenam ke tenggorokanku.Aku benar-benar menikmatinya seperti menikmati es Jolly kesukaanku di waktu kecil dulu.




















