Karena aku belum pernah mencintai perempuan, seperti aku mencintaimu. Bokep crot Kak Edo mendorong kembali dengan kekuatan besar. Matahari sudah terbit di balik awan mendung ketika aku memasuki kamarnya. Kak Edo menuang lagi. Jadi budak sexmu pun… saya bahagia…”
“Huusssss…. Walau aku hanya budak. Hanya nafasku saja yg tersengal- sengal. Aku merintih, memohon agar penisnya dimasukkan kembali. Aku mencium wangi lendir membasahi hidungku. Jadi pagi-pagi dihabiskan dengan mencuci celana dalam, daster, dan seprai. Kamu… mengerti?” Aku mengangguk.Denyut jantungku makin cepat. Menghisap kelentitku. Tdk ada lagi batasan. Tapi kalau nanti tuan pergi dan lupa pada saya…. Kak Edo bangkit, berdiri ke samping ranjang. Mengigit gemas bibir vaginaku. Handukku tersibak terbuka. Menurunkan tubuh, sekali lagi batang itu menghujam vaginaku yg licin basah setelah orgasme tadi.
