Jelas Tante Karin sudah memberiku lampu kuning untuk melakukan apapun yg diinginkan seorang laki-laki pada waKarin.Tetapi aku masih tdk tahu harus berbuat apa, aku hanya terduduk diam di kursi meja rias.“Doni sayang… tolong ambilkan handuk dong…” nada suara Tante Karin mulai manja.Lalu kuambil handuk dari gantungan dan tanganku kusodorkan melalui pintu sambil berusaha untuk tdk melihat Tante Karin secara langsung. Bokep china nikmat sekali rasanya… tanpa sadar aku mulai melenguh-lenguh keenakan. sudah lama tante nggak ngerasain yg seperti ini…” katanya perlahan sambil membuka mata.Aku langsung merebahkan diri di samping Tante Karin, kubelai rambut Tante Karin lalu bibir kami beradu dalam percumbuan yg penuh nafsu. Aku tdk berani bereaksi apa-apa kecuali, takut membuat Tante Karin tersinggung atau disangka kurang ajar. Nafasnya mulai memburu dan tangannya meraba-raba k0ntolku dan meremas-remas kedua buah bola pingpongku.“Doni sayang… sekarang gantian tante yg bikin kamu puas ya…” katanya sambil mengarahkan kepalanya ke arah




















