Beberapa kali ella melakukan gerakan mengocok kemaluanku. Bokep mom Ia begitu menikmatinya. Pelan-pelan setiap jilatannya kurasakan bagaikan kenikmatan yang tak pernah usai, begitu nikmat, begitu perlahan. Aku mulai bergerak memperbaiki posisi dudukku, perlahan-lahan. Tangan kirinya mulai mengelus-elus badanku dan mengarah ke bawah. Pertama-tama dijilatinya pangkal batang kemaluanku lalu merambat naik ke atas. Aku yang diam saja dan dia sibuk mulai motong rambutku. Ketiganya cantik-cantik tapi ella tidak kalah cantik dengan mereka baik itu parasnya juga tubuhnya. Kubuka telapak tanganku mengikuti bentuk payudaranya yang bulat. Kutengok ke bawah, tangan kanannya menggenggam dengan erat persis di bagian leher batang kemaluanku, dan ia terlihat tersenyum kepadaku. Aku menikmati setiap sperma yang keluar dari dalam kemaluanku hingga akhirnya habis. Aku pun meluncur ke salon itu untuk potong rambut, sejenak aku melirik jam tangan, terlihat jam satu kurang beberapa menit saja dan kuputuskan untuk masuk. Dia menyanggupi dan ia menulis pada selembar
