Mula-mula sedikit tersendat-sendat karena begitu sempitnya liang kenikmatan Suster Vika. Tapi untung saja, teman sekamarku senang sekali mengobrol. Bokep indo Nggak laki-laki, nggak perempuan, semuanya.Akhirnya dengan ditutupi hanya selembar handuk di selangkanganku, aku melepaskan celana pendek dan celana dalamku. Dan seperti sudah kuduga, tanpa basa basi mereka mau dan mengikutiku. Namun Suster Vika malah tersenyum manis. Aku tidak percaya kalau yang di depanku itu suster. Akhirnya, siksaan (atau kenikmatan) itu pun usai sudah. Tanpa mau membuang waktu, kuajak mereka berdua ke kamar tidurku. Seperti Suster Vika, Suster Mimi juga mulai menaik-turunkan pantatnya dan membuat kemaluanku sempat mencelat keluar dari dalam liang kemaluannya namun langsung dimasukkannya lagi.Tak tahan menganggur, mulut Suster Vika mulai merambah payudara rekan kerjanya. Tapi dengan sengaja, Suster Vika menghentikan permainannya. Puting susunya pun tak ketinggalan kujamah.




















