hi.. aahh! XNXX “Sableng..” kataku dalam hati. Aku terbangun oleh dering telepon yang terletak di meja kecil tepat di samping tempat tidurku. Aku menilainya sebagai pria yang arogan sekali, walaupun wajahnya lumayan bersih, tetapi tidak cukup tampan dan bahkan tidak mempunyai sex appeal sama sekali, untuk bisa memenuhi kriteriaku.Aku benar-benar kecewa, tetapi aku masih bisa bersikap wajar menghadapinya. aahh! Kurasakan kesegaran luar biasa saat air hangat mengguyur tubuhku dari shower.Tak lama aku sudah selesai berdandan. Aku mencapai klimaks.Dalam keheningan kamar mandiku, aku bermasturbasi gara-gara membayangkan bersetubuh dengan seseorang yang aku sama sekali belum pernah ketemu, setelah nafasku teratur, aku menyeka keringat tubuhku dengan handuk, kusimpan lagi vibrator berulir yang telah ‘berjasa’ itu setelah sebelumnya mencucinya bersih-bersih, dan akhirnya aku mulai benar-benar mandi. “Sableng..” kataku dalam hati. sshh.. “Iya Bi, tolong si Imas suruh bukain pintu garasi!” perintahku.













