Kelak jika sudah diterima di Perguruan Tinggi, saya berencana kost.Saya tidur sekamar dengan mbah. Saya menjadi sangat terangsang. Bokepindo Saya pasrah saja. Saya merangkul tanpa mengeluarkan kata-kata, dan tanpa gerakan apa pun. Putingnya yang masih kecil saya jilati dan sedot bergantian kiri dan kanan. Saya jadi pecah konsentrasi menciumi payudaranya, sehingga akhirnya saya posisikan diri telentang. Saya tidak berminat sama tente saya ini, karena selain segan tentunya dia bukan tipe saya. Untungnya kamar mbah saya ini di bagian depan rumah, jadi dekat dengan jalan, sehingga suara-suara lalu lintas di jalan membuat kamar ini tidak hening. Kami saling berhadapan, dan ternyata mulut saya tidur lebih rendah, sehingga kening saya tepat di depan mulutnya. Tapi mungkin masih ada sakit meski sedikit. Kalau tidak salah yang ukurannya sekitar 500 m2. Komputer di kepala langsung menganalisa, oo.., ternyata selama ini ada unsur kesengajaan. Saya pasrah saja tidak lagi mengambil inisiatif
