Saya suka sekali memainkan benda kembar milik Bu Aniez ini. Entah senyum apa, aku kurang paham? Bokep mom Dia mengembangkan tangannya dan kami berpelukan kembali. Aku pura-pura mengabaikan, tapi sempat kelihatan pahanya mulus dan indah sekali, dadaku bergetar lebih keras lagi. Rasanya aku tidak percaya dengan kejadian yang aku alami pagi itu.Aku mencoba mencubit kulitku sendiri ternyata sakit. Tingginya kira-kira 165 cm, tapi masih tinggian saya sedikit, beberapa centimeteran. Di rumahpun dia sering mengenakan jilbab. Rasanya aku tidak percaya dengan kejadian yang aku alami pagi itu.Aku mencoba mencubit kulitku sendiri ternyata sakit. Bibirnya terasa sejuk menyenangkan, kami berciuman. Kaki kami saling berlilitan.“Fan, sementara aku sendirian….dan kamu ‘belum terpakai…’ kita bisa main kayak gini ya…” katanya sambil mengusap-usap dadaku, setelah keletihan sirna.“Ya Bu, saya juga suka kok, bisa belajar sama bu Aniez…” kataku yang disambut dengan kecupan dipipiku.“Aku jadi ingat Fan, ketika kamu sunat dulu, saya baru saja




















