Matanya terpejam. Bokep korea Cuma bergerak-gerak sedikit saja. Tersentak, aku mengangkat wajahku dan memandang takjub, melihat saos tomat berleleran keluar dari botol dan memenuhi celah kewanitaan Santi. Tetapi dalam hatinya, ia berkata lain, dan berharap aku tidak segera mengakhirinya.Aku memang tidak berhenti. Nikmat sekali rasanya “dimakan” seperti itu, dibumbui saos tomat. Aku pun membantu dengan tanganku, mendorong kedua paha Santi agar lebih jauh terbuka.Kewanitaan Santi seperti direntang, kedua bibir-bibirnya yang tebal itu terkuak, menampakkan lembah merah-muda yang halus seperti sutra dan licin seperti diminyaki. Meja pantry berantakan. Akhir minggu itu memang hari-hari terakhir menjelang libur panjang akhir tahun, sehingga seluruh teman-teman kostnya telah pulang ke daerah asal mereka masing-masing. Oocch.., Santi merasakan kegelian yang amat-sangat, membuatnya bergidik-bergeletar.Lalu, perlahan-lahan aku mendorong kejantanannya masuk.




















