Keduanya hendak beriistiirahat sesudah sehariian beraktiiviitas.“IIya…” Putra menyebutkan nama kota tujuannya, yg terletak di pulau laiin. Bokep arab Nabila kaget,“MAS!!?? Wajahnya berubah seriius juga.“…Kakak pake baju dulu deh, sebelom jawab,” usul Putra. Lorenciia. Soal Miranda.”Nabila membelalak tanpa berkata apa-apa. Tak mengapa, warga setempat malah melawan aparat dgn membawa senjata tajam dan batu. Katanya sekarang di sana rame, banyak tempat wiisata, soalnya pembangunannya maju. Putra merangkul isterinya dan menciium keniing Miranda.“Hayo… mau ngapaiin tangannya di sana…” goda Putra.Miranda membalas dgn mengecup biibiir Putra lalu menariik ujung kaos Putra, menyiingkap body atas Putra. Begitu masuk kantor, Febby, sekretariis Mang Sutub, memanggiilnya.“Mas Putra! Rencana gede. Dicariiiin bos,” kata perempuan berkacamata tersebut. Tak mengapa, warga setempat malah melawan aparat dgn membawa senjata tajam dan batu. Nabila yg boleh dianggap pengusaha keciil biisniis esek-esek enggak lepas darii bekiing, dan dia cukup cerdik untuk enggak hanya memegang satu orang.
