Sementara radio rekamannya dia pegang, aku minta dia ngga kasih. belum habis aku ngomong langsung penjaga itu potong Tutik bang ? Bokep hot aku jawab ia tante. aku jawab ia tante. Tapi itupun kalau abang mendesakku nanti ada waktunya bang, Tutik akan ceritakan semuanya buat abang.Kamipun sampai dalam tujuan, aku kaget Tutik rupanya sudah dikenal dicafé tersebut. Sesampainya dalam café penulis menanyakan “Tutik minum apa ? jahat abang, aku ngga mau lagi cerita ama abang. Diperselakan masuk sambil menarik tanganku kedalam, “kok takut-takut masuk donk bang, ngga apa-apa kok”. Perjalananpun dilanjutkan kesebuah plaza dengan mesra Roni memberanikan dirimemegang jari tangan Tutik yang lembut dan halus.Sentuhan itu membuat hati Tutik berdebar-debar seperti baru terkena strum listrik. Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 Wibb Roni dengan sopan berpamitan sama aku. Kupanggil pelayan café untuk membayar minuman. Ajak ini tidak disangkah Roni kalau Tutik langsung menyetujuinya.
