Semula saya merasa sedih. Bokeb Diam-diam saya iri melihat tubuhnya yang ramping dan cukup jangkung untuk ukuran Indo, sangat menarik. Lalu saya merasa lemas sekali. Sampai-sampai vagina saya terasa gatal dan mengeluarkan cairannya. Tanpa terasa hari mulai malam, dan Jenny mengajak saya meninggalkan kafe. Maklum, di negeri orang, siapapun yang sebangsa dengan kita akan menjadi sahabat yang sangat baik, siapapun dia. Lalu ia menciumi paha saya. Saya benar-benar ingin melewatkan hidup saya bersamanya terus. Seorang wanita berkebangsaan Asia yang kurus tinggi berpakaian mahal. Tiap gesekannya terasa nyetrum ke seluruh badan ini. Kaosnya oblongnya agak tersingkap ke atas, membuat perutnya yang indah mengintip nakal. Namun begitu saya masuk ke kamarnya, semuanya terasa berbeda. Kemaluan saya terasa seperti digosok keras-keras oleh benda lunak dan lembab, enak sekali. Saya menurut saja, meski merasa agak gila. Oi, buka mata kamu, Von..!” ujar Jenny sambil masih memilin-milin puting saya. “Belum pernah




















