“Jadi benar kan… Ningsih adalah adikku sendiri?”, tanya Dartowan dengan tajam.Cepat bi Nurasih membantahnya, “Tidak-tidak… ngaco kamu… Darto, itu tidak benar samasekali… tahu dari mana kamu…?!”.Dengan lembut Dartowan berkata, “Dengar dari mulut bibi sendiri… yang memberi petunjuk kearah itu. Diikuti saja semua perintah sang ‘dokter’ Dartowan pada dirinya.Dengan kedua tangannya yang sudah kosong, Dartowan mengambil kedua tangan Ningsih dan mendekap erat kedua telapak tangan Ningsih yang dibiarkan saja oleh adik tirinya yang masih bersikap patuh layaknya seorang pasien… Dartowan memandang wajah cantik adik tirinya itu dan berkata, “Cantik sekali kamu dik… tanganmu juga mulus dan halus…”.Ternganga jadinya mulut seksi Ningsih setelah mendengar perkataan Dartowan… kemudian mulai tertawa terkikik-kikik saking gelinya. Bokep china nostalgia = kerinduan, rasa rindu.




















