Sesekali Mbak Nida tertawa cekikikan. Bokep stw “Oh, baiklah” kata Mbak Nida sambil bermaksud mengambil bungkusan di tanganku itu. Kulihat di dalam ka-marnya, istrinya tengah duduk di pinggir tempat tidur dengan me-makai jilbab putih, tersenyum padaku. “Ayo Nida buatkan air minumnya dong” perintah Mas Arif me-nyuruh istrinya, Mbak Nida.Aku menolak dengan halus,
“Ah nggak usah Mas, saya sebentar aja koq, ada urusan”
“Oh baiklah kalau begitu, sekali lagi terima kasih ya”Aku tersenyum mengangguk, kulihat Mbak Nida tidak jadi membuat minuman. Dalam hatiku aku merasakan senang, gembira, tapi juga sedih. Kemudian serta merta ia memeluk Mbak Nida. Setelah penis Mas Arif masuk keseluruhannya ke dalam pepek Mbak Nida, Mas Arif langsung memeluk Mbak Nida sambil menciumnya bertubu-tubi. Lama kami saling bertatap-tatapan, aku lalu mencium mesra bibir Mbak Nida dan Mbak Nida juga menyambut ciumanku, jadilah kami saling berciuman dengan mesra, oh indahnya.Tak lama, aku menghentikan ciumanku, aku kaget, Mbak Nida
