sayang.. XNXX “Yah normal sajalah sekitar 18 cm dengan diameter 6 cm.” jawabku. Aku langsung menyergap pinggulnya dan lagi-lagi daerah selangkangan dengan bukit berbulu itu kuserbu dan kusedot cairan mani yang sepertinya sudah membanjir di bibir kemaluannya. betapa beruntungnya aku ini. Namaku adalah Ivan, bekerja sebagai karyawan swasta asing di kawasan Sudirman, Jakarta. Kedua tanganku yang memeluk pinggangnya erat, terasa sedikit gemetar memendam sejuta rasa. Dan Tante Donna merupakan wanita yang kesekian kalinya mengatakan hal yang sama. Aku menoleh dan terjengah. “Aaahh.. Aku adalah seorang pria berusia 29 tahun, aku keturunan chinese, wajahku lumayan ganteng, kulitku putih bersih. hemm..” suara itu cukup mengagetkanku. Selanjutnya, “Eh ngomong-ngomong, berapa sich panjangnya kamu punya?” katanya. Beberapa saat kemudian tangan itu malah mendorong kepalaku semakin bawah dan.., “Nyam-nyam..” nikmat sekali kemaluan Tante Donna. “Ooo.. Oh, bukit kecil yang berwarna merah merangsang birahiku.Kusibakkan kedua bibir kemaluannya dan, “Creep..” ujung hidungku kupaksakan




















