Lalu ia memijat lutut. Bokep china Ada dipan kecilpanjangnya dua meter, lebarnya hanya muat tubuhkudan lebih sedikit. Sengaja kuperlihatkanagar ia dapat melihatnya. Matanyadikerlingkan, bersamaan masuknya mobil lain dibelakang angkot. Lalu memegangpahaku, Yang mana..?Yes..! Lagi pula percuma,tadi saja di angkot aku kalah lawan kancing. Mungkin sapu tangan ini sajasuatu kealpaan. Aku tertipu. Ah sialan. meloncat begitu saja katakata itu.Aku belum pernah berani bicara begini, di angkotdengan seorang wanita, separuh baya lagi. Langkahku semangat lagi. kataku.Ia berjalan menuju ruang telepon di sebelah. Aku terlambat setengah jam.Padahal, wajah wanita setengah baya yang di lehernyaada keringat sudah terbayang. Masak tidak ada yang bisadibicarakan. Suara itu lagi.Suara yang kukenal, itu kan suara yang meminta akumenutup kaca angkot. kataku memelas, yasebagai alasan juga mengapa aku masih bertahan dudukdi tepi dipan.Ia berjongkok mengambil sapu tangan.
