“Slurpp… slurpp…” sejuk rasanya. biar enak itu punyamu, kan sakit kalau begitu,” pintanya. Bokep crot jangan berhenti dulu, aku mau keluar nih,” sergahku. “Ahhh… kamu menghabiskan cairanku yaaa.. “Baik Sayang…”
Kudekap erat tubuhnya agar dekat, ternyata Ema sudah membimbing batang kemaluanku masuk ke lubang kemaluannya. “OK… ada apa Ndra?”
Ia berenang mendekat ke arahku, aku pun masuk ke air, aku langsung memeluknya dan mencium bibirnya dengan ganas. Kemudian ia menarik batang kemaluanku di antara jepitan gunung kembarnya. Ema pun segera membersihkan maniku yang belepotan. pelan dikit doong!” katanya. Ia sengaja mempermainkan perasaanku dengan agak perlahan membuka bajunya. Benar juga sampai di depan pagar rumahnya ia sudah menungguku di depan teras rumahnya. Dengan ramah ia mempersilakan aku masuk ke ruang pijat, ruangan selebar 4×4 dengan satu ranjang dan sebuah kipas angin menggantung di atasnya. Kurang lebih 5 menit kemudian “Crott!” tumpahlah cairan maniku membasahi perut dan sprei sekitarku.
