melalui ven-tilasi kulihat Mbak Nida menonton di depan komputer. Bokep china Sedikit berdebar-debar aku menunggu perkem-bangan di kamar tetanggaku itu, takut kalau – kalau Mbak Nida ngomong macam – macam soal Vcd itu, bisa berabe aku !Tetapi lama…..kelihatannya tak terjadi apa-apa. “Eee….nggak..nggak koq Mas, saya sudah bangun nih” kataku berusaha mencegah Mas Arif pergi.“Gangguin tidur kamu nggak ?”
“Ndak…ndak kok, masuk aja” kataku mempersilahkan. Tanganku masuk kedalam kolornya, lalu langsung jariku menuju ke tengah “lubang” birahinya. melalui ven-tilasi kulihat Mbak Nida menonton di depan komputer. Sesekali Mbak Nida tertawa cekikikan. Kini sama seperti suaminya, Mbak Nida hanya bersinglet dan bercelana dalam. Apalagi aku punya kenalan yang bekerja di perusahaan, namanya Toni.Siang ini aku menjumpai Toni di kantornya,
“Hai Bud, apa kabar ?” tanya Toni sambil menjabat tanganku.




















