Sambil terus berciuman, tangan kami meraba-raba turun. Bahkan, karena terlalu panjang, tangannya tak sanggup menutupi kemaluannya itu. Bokep indo terbaru Eddy mulai mengerang-erang seperti orang kesakitan dan lalu…
CCRCRROOTT!!! Paling tidak, saya harus mencoba menggodanya dulu.“Punya mikroskop enggak?”Singkat kata, kami berdua kini duduk di meja belajar Eddy, dengan sebuah mikroskop, lengkap dengan kaca preparat-nya. Dengan gemas, kusingkirkan kedua tangannya.“Loe enggak usah malu-malu kucing gitu, Eddy. Eddy masih tetap menyemburkan spermanya sampai pada titik penghabisan.“… Aaahhh” desahnya, penuh kenikmatan.Kini giliranku. Kita butuh paling sedikit 2 cowok untuk diteliti spermanya. Panjangnya hampir mencapai 25 cm! Tolong ngentotin gue… Uuugghh… Tolong donk… Uuugghh… Gue butuh banget nih…”Eddy memang anak yang baik. Bagaikan sepsang keksaih, kami saling berpelukkan dan berciuman. Tak kusangka akhirnya cintaku akan terbalas. Berhubung tubuh kami saling berdempetan, sperma kami telah bercampur dan menyatu.




















