Cecep atau biasa aku panggil Mang Cecep adalah pendengar yang baik, dia mau dengan setia mendengarkan curhatku berlama-lama ditelepon.“Saya sudah lama menikah dengan pengusaha terkenal di Indonesia itu Mang Cecep, tapi kehidupan kami HAMBAR walaupun kami sudah dikaruniai dua anak laki-laki yang sehat”, begitulah awal curhat teleponku dengan Mang Cecep.Loh kok kenapa bisa hambar begitu,“ kata Cecep berusaha mencari akar masalahnya dari suaranya melalui telepon. Video bokep jepang Aku tidak menyadari kalau Mang Cecep melihat kedua buah dadaku yang montok tersebut dengan jelas dari kursinya. Seketika tangan mang Cecep menarik tubuhku, menggendongku dan merebahkanku ditempat tidur. Paling tidak Dia adalah tempat curhatku dan tempat aku menumpahkan masalahku walaupun ada yang dapat solusi ataupun hanya sekedar berbagi cerita.Aku semakin penasaran untuk bisa tatap mata langsung karena selama ini hanya lewat permainan Poker atau teleponan saja. Setelah SMS terkirim, aku mulai membenahi pakaian. Kuperhatikan melalui cermin, bukankah aku ini putih,




















