Nikmat, anganku semakin melayang. Bokepindo ahh.. Nia lalu bercerita bagaimana Mas Dita (begitu dia menyebutnya) berhasil meluluhkan gunung es dalam hatinya, dan mengajaknya bertunangan kira-kira dua bulan yang lalu. “Ma.. “Jalan yuk.”
“Hah.. hh..” kubekap mulutnya dengan bibirku, nafasku mulai terengah-engah oleh nafsuku sendiri. Membuat mataku rabun dan pikiranku yang sudah terkontaminasi obat melayang.Nia menggerak-gerakkan pinggulnya lagi. “Ya Tuhan.. “Oke,” katanya. Nia mencondongkan kepalanya. Membayangkan memiliki seorang kekasih yang tak dapat kulepas lagi? Aku baru saja (sekitar sebulan) berpisah dengan salah seorang gadis yang sangat kusayangi. ah.. hh.. “Tentu.. Aku mulai jenuh menekan-nekan tanpa hasil. ahggh.. Cih, pikirku, siapa yang butuh wanita. Kulepaskan genggamanku pada batang kemaluanku, mengeleng-gelengkan kepalaku untuk memperoleh sedikit kesadaran. udah dong..” kataku. ah..”
Nia mengeluh saat tangannya menggenggam batang kemaluanku dan menaruhnya di entah bagian mana dari kemaluannya dan mendudukinya.“Aacchh..” batang kemaluanku terasa sakit. maaf..” Aku beringsut ke bangkuku sendiri, menutup mukaku dan menangis
