Dia melumat-lumat bibirku sambil sesekali menggigitku. XNXX jepang “Kenapa?” tanyaku. Haha..” candanya. Tapi aku tidak suka hanya berpraduga. Bukan jeritan mungkin, hanya semacam seruan terkejut. Aku sampai heran, begini saja kok disebut pintar. Ternyata cukup sulit menemukan casing yang aku inginkan. Beradu lihai dengan jari santi yang juga mengocok penisku. Tiap wanita punya ciri khas dan Santi suka yang agak kasar. Bicara ceplas ceplos. Setelah pria itu keluar sambil membawa uang Rp 20.000 tadi, Santi mengunci dari dalam dan aku yang sudah terangsang segera menghampirinya.“Aku pasti beli di tokomu..” bisikku sambil mencium bibirnya.Santi membalas ciumanku dengan ganas. Kini dia hanya memakai bra. Ingin segera kuraih payudaranya dan kuhisap. Tapi karena faktor Santi, aku beli saja. Segera Santi menyibak celana dalamku dan menemukan penisku.“Ugh” aku agak kesakitan karena penisku terhalang celana dalam yang belum terbuka sempurna. Aku suka sekali bisa mengintipnya.Tiba-tiba tangan Santi meraih kemejanya dan melepas salah
