Koyang-goyang payudaranya hingga penisku terasa seperti dikocok dan … aaaaaaaahhhhhhhh………. “Mas terima ga syarat dari Tanti?” dia malah balik tanya. Bokep hijab jwbku menerangkan. “Oke Mbak” jawabku. Kesempatan nih, pikirku. Kembali Tanti menggelinjang dan berdesah. “Ya udah, tapi tlg buatkan aku kpoi yah!” pintaku sambil berjalan menuju kostan.Tak lama Tanti menyusul dengan membawa segelas kopi hitam kesukaanku. Nampaknya ia sudah terangsang. Tapi terasa sedikit oleh jariku. Kan aku malu mas”. Nanti klo kita menikah juga kita saling telanjang!” kataku menggombal.Tantipun bangun dan melorotkan celana legginga. dari balik CDnya menyembul daging kemaluan yang menurutku hampir sama dengan ukuran toketnya (saking munjungnya tuh vagina!) Tak kuat menahan konak langsung aku berlutut dan menciumi vaginanya dari luar.“Mas, mau ngapain… Ih…. “Boleh liat ga celananya?” tanyaku bersiasat.Padahal aku pengen liat vaginanya yang terlihat munjung dari balik celana leggingnya.“Ga mau ah, malu. Jam kerja belum selesai, kuputuskan saja buat pulang ke kamar
