Eva harap penis Papalah yang kedua.” aku membungkuk dan mencium Eva, bibir kami seakan melebur bersama, sebuah ciuman yang sempurna.Sementara itu, Ami masih mengoralku. “Tak perlu dijawab, aku bisa lihat dan kurasa Papa menikmatinya.”“Kenapa Papa tak lepas saja celana Papa dan bergabung dengan kami?” tanyanya bersamaan dengan tangannya yang bergerak masuk dalam celanaku dan mulai meremas penisku dengan pelan.Dan sepertinya aku tak menginginkan hal lain selain ikut bergabung dengan anak-anakku, tapi..“Papa nggak bisa, Mama kalian akan membunuh Papa.” Aku dengar suara Irma saat aku mulai menjauhi mereka. Bokep indo viral Mereka menjadi obsesiku sendiri! Lalu kurasakan dia mulai menelan, gerakan tenggorokannya serasa ombak hangat yang basah pada penisku. Aku tak dapat menahannya lebih lama. “Seharusnya kamu lebih sering seperti tadi.”Saat aku bangun keesokan harinya, isteriku sudah tak ada di sampingku. Aku telah melewatkan kesempatan untuk mendapatkan tak hanya satu, tapi empat gadis muda yang panas.




















