Segera gantian saya menutup mata, konsentrasi penuh membayangkan vaginanya Sharon Stone. Saya isap-isap dan gigit-gigit
pelan payudaranya. Bokep indo terbaru Kini saya langsung mengarahkan mulut saya ke vaginanya, karena
lebatnya “hutan” kewanitaannya, saya terpaksa menggunakan kedua tangan saya untuk menyibak “hutan”nya. Bukit kewanitaannya dipayungi oleh rambut yang lebat,“Pantas, alisnyapun lebat” pikir saya. Bukit kewanitaannya dipayungi oleh rambut yang lebat,“Pantas, alisnyapun lebat” pikir saya. Kali ini, sungguh sulit saya orgasme,
konsentrasi saya buyar total, setelah Fanny memanggil saya dengan sebutan “Mas”, aduh saya ini boss-
nya.Tapi “what the hell, what will be, will be”. Desis Fanny makin jelas kentara,“Terus.Pak”…”Terus Pak” Fanny berbisik”Mana tahan” pikir saya.Sudah tidak ingat lagi antara boss dan karyawatinya. Rupanya dia sedang
menikmati semaksimalnya orgasme dan keheningan sesaat yang timbul pada dirinya.Setelah dia agak tenang, saya baru kembali memompanya, terasa agak kering sekarang vaginanya, habis
lendirnya“Sakit, mas..sakit, mas” dia mengeluh.“Tanggung” pikir saya. Sambil dia pesan, agar barang
yang diterima harus sudah siap dipakai




















