Ia sering menyapaku dan berbincang bahkan dalam beberapa kesempatan ia pernah meminjam uang padaku.“Ssshhhtt.. Sampai saat dimana wajah Denny akan turun dan menikmati buah kembarku, bom waktuku akhirnya meledak.“Denny… Jangaaann.. Bokep korea Slurpp.. Namun Denny tak terlalu lama memainkan vaginaku yang sudah basah ini, tak selama ketika ia menikmati menyusu di gunung kembarku.“Sssstt ahhh.” desahku saat pangutan kamu terlepas dan Denny dengan cepat berpindah di depanku.Aku masih menarik nafas ketika Denny menarik celana dalam ku hingga sampai di lututku. Ifa basahin dulu..”“Nggak usah neng, punya neng udah becek, bapak udah nggak tahan, mau ambil jatah dulu lagian kasihan pacar neng tungguin.” ucap pria tersebut.Aku saat itu hanya tertegun mendengar ucapan pria yang sangat aku kenal suaranya itu, tanpa melihat pun dari suara berat pria tersebut aku cukup tahu kalau itu adalah Pak Yadi (44) seorang Kepala keamanan di gedung pemerintahan ini.




















