Setelah puas aku mengguyur kedua tubuh kami yang masih berangkulan.Fenny kemudian membalikkan tubuhnya dan kami pun saling berhadapan. Karena terus mengalami gesekan dari kaki Sisi, batang kejantananku tidak kuat lagi menahannya. XNXX Jemari tanganku mulai menyentuh perutnya yang ramping terus menjalar ke atas, akhirnya aku menyentuh payudaranya yang padat berisi dan masih terbalut BH. Akhirnya Fenny megeluarkan juga cairan dari liang senggamanya dan pas mengenai wajahku. Terdengar Fenny mendesah panjang. Sisi agak menolak, entah kenapa Sisi akhirnya membiarkan saja aku melepaskan pakaiannya. Gairahku kembali memuncak. Tapi Fenny tidak bisa berbuat apa-apa. Fenny kembali mendesah panjang, “Aldi.. Kami terus menunggu hujan berhenti sambil cerita-cerita. Tapi Fenny tidak bisa berbuat apa-apa. Walaupun aku sangat menginginkannya menjadi pacarku. Singkat cerita pesta berakhir jam 8:00 malam, teman-teman telah bersiap untuk pulang. Tiba-tiba Fenny menghampiriku dan bertanya, “Kamu mau nggak nganterin aku pulang.” Aku mengiyakan.




















