BANGSAT…” marah mas Manto kembali meledak. Dikecupnya pundakku berulang kali sambil memperkeras remasan tangan kasarnya pada payudaraku. Bokeb Sekarang kepalaku menghadap batang penis mas Manto dan vaginaku menghadap ke badan kurus Ogie.Tanpa basa basi, mas Manto segera saja menyorongkan batang penisnya kearahku. “Mas…ayo buruan… tusuk memek adek mas…” pintaku lagi.Seolah telah tenggelam kedalam rasa gatal birahi, semua rasa maluku seperti lenyap seketika. Sekitar 175cm / 55 kg. Kulihat tubuh kurus Ogie yang berwarna kuning pucat sekarang sudah berwarna kemerahan, tanda darah birahinya sudah memanas. “Mas…ayo buruan…” desahku kesal, karena permintaanku sama sekali tak dituruti oleh selingkuhanku ini. Dengan kedua tanganku, aku bertumpu pada dinding toilet, kutahan sekuat mungkin tubuhku supaya tak menabrak perut Ogie. “Yaudah…buruan sepong kontol kurus itu dek…” ucap mas Manto sambil mendorong pinggulnya maju dengan keras, mencoba melesakkan batang raksasanya masuk kerongga vaginaku.




















