Pelan-pelan dooong Maaass..”Terasa kepala penisku terjepit sesuatu yang hangat.“Tahan Mas.. Memang saat itu badannya sudah basah dengan keringat.“Mass.. Bokepindo Saat itu dia sedang mencuci beras.“Tin, sini deh. Tiba-tiba dia menggeliat. Biasanya dia cerita tentang keadaan pasar Cipete dimana dia belanja sayur untuk dijual oleh ibunya (dia berangkat jam 4 pagi, pulangnya jam 6 sampai setengah tujuh. Kupegang susunya perlahan-lahan, kubelai-belai, kucium dari luar dasternya. Mas sayang nggak sama Titin?” tanyanya.“Lho.. ssshh..” dia mengerang keenakan.“Pelan-pelan Mass..”Kutekan perlahan sekali. ternyata basahnya dari sini,” pikirku. Kuperhatikan lebih seksama lagi. Kukecup lehernya sambil kuremas-remas dadanya. Bangun sana nyuci sama masak.” kataku sambil meninggalkannya.“Yee.. Wajahnya sangat dekat denganku. Aaahh segarnya. Aku membuat adonan. Kenangan yang takkan terlupakan.Selamat jalan Titinku… aaahh..” Tanganku basah dengan cairan lengket licin.




















